Shanti, kepada siapa sepi berlabuh

kemarau panjang kurasa tak berujung, ketika senja tak juga menamampakkan kemilaunya. diujung mimpi kuperhatikan engkau menari dalam sepi. kapankah semua kan berlabuh?, aku menunggu dalam kepastian takdir.

dulu aku datang, saat tak mampu kubendung aliran darah yang menghentak tiap nadiku, aku menyimpulkan bahwasannya perasaanku adalah kesejatian. aku ingin mengolah ladang surga bersamamu!

namun,bukanlah hidup kalau tanpa rahasia dari kehidupan itu sendiri. ketika aku datang engkau berikan aku tirai, engkau bentangkan sajadah panjang untuk aku ikhtiar dengan niatku.

shanti, kepada siapa sepi berlabuh?. cahayamu adalah kemilau surgawi yang menerangi gulita tiap hati yang mendamba, cintamu adalah setitik airyang hadir didalam padang gersang hati yang mencinta. lalu, kepada siapa sepi akan berlabuh?.

saat aku terkapar dalam pengharapan, dan sekuntum kembang telah kupasrahkan dalam satu taman, jalan takdir menyesatkan kita dalam dahaga. kita saling jatuh cinta dalam ketidak mampuan akal menterjemahkan perasaan itu sendiri.

shanti, dalam perjalanan pasti ada ujung, dalam penatian pasti ada pengharapan, dalam pertanyaan pasti ada jawaban, dalam konteks hidup pastilah ada yang mengatur semua ini. Allah begitu sayang sama kita, jangan siakan cinta-Nya dengan berlari dari semua ini. hadapi, jangan pernah berfikir bahwa semua ini adalah kesalahan, kita hanya butuh waktu untuk mengerti, kita hanya perlu kesabaran untuk menterjemahkan, konteks benar salah biarlah Allah yang mengetahui.. kita syukuri perasaan ini. cinta tak pernah datang, dan cinta tak pernah pergi. cinta lekat dalam detik, menit dan tiap jengkal akal pemikiran kita. Allah lebih ngerti apa yang terbaik untuk hamba-Nya, dan Dia pasti punya rahasia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar