Ilucinta III

: sri haryani

Sepasang mata bening
Beradu senyum dalam malu – malu
Dalam terik yang terhidang
Siang menyentuh jiwa – jiwa dalam tatapan mesra
Kita terlarut dalam perasaan – perasaan yang menurut kewajaran
Jejak – jejak tersita jarak
Waktu menuntut untuk mengerti, sedangkan rasa kian menghampa
Kita bertemu, beradu, namun tak menyatu

: taman bunga telah terhampar dihadapan kita, kaki kita tinggal melangkah
kenangan telah menghidangkan setumpuk kerinduan
tapi kita kalah, tak sempat hati menyatu
ragu telah menyita senyum tawa, harapan untuk menamai perasaan kita
menghampa
aku larut
engkau terhanyut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar