ketika menanti

ketika,
sekejap hilang sirna penantian
bisu,
kelu,
esok kau rasa tak terbayang
sepucuk surat terasa adalah pamitmu

ketika,
cahaya tergelapkan lara
sepi,
sunyi,
esok kau rasa tak tergambar
sebait puisi kurasa lambaimu

ketika,
tak ada yang meredakan pedihmu
sesal kurasa sebuah kesiaan
menggarami lautan mugkin lebih baik
untuk rasa yang begitu kelam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar