Lukaku dikupas kaum durjana
Dadaku diiris
Dipilah dan dipilih luka-lukanya
Air mataku dihisap seorang dara
Dengan penuh kasih
Bibirnya mengecup, mesra
Rasaku dipinang kaum pecinta
Taruhan air mata
Merenggut luka dan meneguk jiwa
Lalu, air susu disuguhkan
Dalam cawan putih dan penuh gula
Entah siapakah tadi
Yang memukul kepalaku dari belakang
Hingga remuk, berserakan semua isinya
Namun sudah, aku sudah memaafkan
Karena kepalaku sudah aku benahi
#ringinputih, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar