Aku, Kamu, Kemarin, Kini dan Mungkin Nanti

Aku bukan siapa - siapa
Kamu, bukan siapa – siapa
Ku
Kita terbang dalam diri kita masing - masing dengan mengatasnamakan ikatan yang hanya dengan hati kita masing – masing kita bisa memaknainya.
Andai harus mengatasnamakan, mungkin kita mengatasnamakan hati kita masing – masing, bukan persahabatan apalagi cinta.
Kita tak sempat tuk sekejap duduk memperdebatkan apa yang seharusnya kita lakukan, titik berat dari langkah kita adalah apa yang kita bisa rasakan dari arti perjalanan.
Kemarin, kini dan mungkin nanti kita lalui dalam bayang – bayang fatamorgana yang mampu menenggelamkan sebagian asa kita.
Kini, ku
Kemarin, mu
Bukankah tak jauh beda dengan siang yang terganti malam dan matahari yang tergantikan bulan ?
Kita berlalu dengan menggoreskan cerita tentang hati kita masing – masing !
Kemarin
Kini
Nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar