……dan hanya sepi

Pada satu masa
Semesta merindu
Aku
Lelah menggerayang
Jemu menggebu
Aku
Tidak pula engkau wanita
Seketika rindu menyatu
Aku
Tidak pula engkau
Wajah – wajah
Kita
Terpedaya
Sepi
Malam menghantarkan untuk kita mimpi – mimpi yang menggambarkan keniscayaan cinta, sepi membubuhkan kidung perihal hampa. Seberkas asa yang tlah terpatri dalam diri kita masing – masing melukiskan sepi yang bertautan.
Esok aku akan datang dengan seberkas cahaya yang dititipkan malam kepada tetes embun yang tak sempat kunikmati pagi tadi, aku akan kembali bersama dengan mimpi yang tak sempat dibeli oleh pungguk yang mencoba meraba rembulan.
Aku
Kamu
Sepi bertautan
Rindu tak bertuan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar