Wuk I

Wuk, Pagi baru saja meninggalkan cahaya yang mencampakkan setetes embun kedalam samudera ketidak mengertian akal. Semburat hangat nur membelai mimpi yang semalam meniduriku, elok malam membubuhi rindu dengan kembang – kembang penghias muram.

Wuk, dari pemahaman sepertakterhingga detik waktu yang melintas dalam anganku, aku menyimpulkan bahwa kehangatan cinta hadir lewat pemahamanku, aku tak mungkin hadir lewat nyata andai semu tak datang mengguruiku.

Wuk, saat kita berada dalam hampa, kita merasa bahwa sepi teman terbaik yang kita miliki, tapi kerinduan akan riuh membuat kita paham bahwasannya hampa hanyalah persinggahan. Akal mampu menghadirkan damai yang mengundang keramaian dalam jengkal akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar