Ilucintaku – II

Aku mencintaimu pada saat aku tahu engkau adalah suntingan kumbang jalang, permata yang terpana, cinta yang dirindukan oleh hati yang meradang. Aku terbang melintasi batas – batas dimana aku tak boleh melaluinya, anganku menembus kabut yang menutupi akal dimana aku harus menjauh dari apa yang telah kulakukan saat ini. Aku merasa mencampakkan perasaanku sendiri dan mengedepankan rasa yang tak seharusnya aku miliki. Aku sadar, engkau adalah bagian cinta yang lain, engkau adalah kekasih dari para pecinta yang mendambakan ketulusanmu dan aku hadir dengan kebodohan akal serta membawa akar – akar benalu yang tumbuh dalam jengkal akal pemikiranku yang paling bening. Maafkan aku perempuan, pada saatnya nanti kita akan mengerti apa yang seharusnya kita lakukan, kita akan pahami apa yang seharusnya kita fikirkan, disaat aku mencintamu biarkan air mengalir apa adanya. Cintaku tumbuh disaat engkau berada dalam pangkuan mimpi – mimpi, cintaku hadir ketika engkau merasakan apa yang tak sempat terlintas dalam fikiranku saat ini. Aku datang bersama cintaku dengan membawa ketulusan, mencintaimu tanpa harus memilikimu, memberi apa yang mampu kuberi, melihatmu menjadi wanita paling bahagia. Andaikan satu saat nanti cintaku telah lelah melangkah dan aku menemukan tempat indah untuk pelabuhan cintaku, mungin akan kutanggalkan perasaanku kepadamu, akan kutinggalkan mimpi – mimpi tentang dirimu, aku akan pergi dengan membawa kenangan – kenangan dan mencampakan kebodohan akal tentangmu saat ini. Aku mencintamu disaat aku ingin mencintaimu. Ketika tiba saatnya waktu akan mengurai makna cintaku padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar