Perputaran detik menghidangkan sepi dalam
Jiwaku, terlupa aku akan riuh
Senyum tawa terlupa, luka
Bagai mengiris, dalam
Hampa
Aku berada disebuah rumah sepi
Tanpa penghuni yang biasanya
Memetik senyum
Menyuguhkan secangkir kemesraan dalam jengkal laku
Entah, kemana perginya cahaya itu
Padahal malam telah mengikat hampa
Membiarkan air mengalir dalam dahaga
Larutkan sepi bersama hujan yang baru reda
Dalam perputaran detik
Masih saja sepi di rumah ini
Entah kapan semua kembali
Secangkir kemesraan, senyum tersaji
Esok, lusa, entah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar