Lepas, seketika bongkahan sepi melepas
Ada yang membayang dalam cakrawala
Keberadaan diri yang terpana, hina dalam keterasingan
Entahlah, apakah pertanyaan gundah terhadapku
Aku merasa tuli terhadap rintihan. Aku dibutakan
Akal, jerumuskan aku dalam ketidak-mengertian
Untuk apa aku ada ?
Telanjang, tenang, nyawa dipertaruhkan untuk sebuah kehidupan
Dalam sebuah taman ditebarkan aku
Berharap tumbuh, meniti jalan ke-keabadian
Tidakkah surga merindukan ?
Menjaring hati, menepikan keruhnya dunia
Dapatkah aku ?
Slawi, 23 Mei 2008
@AkuInginPulangDiKalaSenja: semua indah pada waktunya... :)
BalasHapussurga selalu merindukanmu di tempatnya yang maha indah...
BalasHapusterima kasih atas kunjungannya...sekalian ijin follow, with name diana...thanks a lot..^_^
Mohon maaf,.....
BalasHapusMakasih banyak atas kesediaannya ikutan posting kolaborasi. Linknya sudah saya daftarkan.
@windflowers: amin... terimakasih kunjungannya, nanti saya follow balik :)
BalasHapus@Seti@wan Dirgant@Ra: sama2 pak, terimakasih
BalasHapus@Ummiega: terimakasih untuk kunjungannya :)
BalasHapusterbata-bata lisan ini mengucap, padal hati begitu rapi menatanya... entahlah... aku memeng kacau tentang hal ini..
BalasHapusbiar pikir kian kikir...
biar ucap kian mengecap...
ya sudahlah, q jga tak mengerti.
kita hanya bisa berusaha semaksimal mungkin utk meraih surga NYA.
BalasHapusadakah kesempatan? tentu saja, Allah swt memberikan kesempatan pd siapapun hambaNYA , krn keMaha Besar an NYA belaka.
salam
@Anonim: biarlah semua menjadi rahasiaNYA
BalasHapus