Merajut Sepi

Kemana anak – anak itu berlari,
Diseberang angan,
Ditepi mimpi, dengan sunyi
Bertautan gemericik air,
Nanar, mata sepi

Satu persatu dedaunan, terhampar
Dangkal perlabuhan, sesal
Dimata air tak ada alir
Semua terajut sepi

Esok akankah kita temui,
Anak – anak itu berlari ?,
Saat ini
Kita masih memenjara, kumpulan jiwa
Anak – anak mencari dirinya,
Merajut sepi

10 komentar:

  1. Aku bahagia dikelilingi anak2 yg hangat meliputiku :)

    BalasHapus
  2. ada apa ni...kayaknya sedih he he he he salam hangat dari manajemen emosi

    BalasHapus
  3. Anak-anak itu mungkin bersembunyi di dalam hati... :)

    BalasHapus
  4. anak2 itu akan selalu ada di dalam sepimu...karena sepi tak selalu berarti kosong...

    BalasHapus
  5. semua akhir baitnya semua tentang sepi ya??

    BalasHapus
  6. Buah hati, tercipta atas izin-Nya dari 2 nurani, menjadi amanat yang tersendiri... hilang... sirna.. semangat ini, tatkala si buah hati berlari... pergi... Namun ketika kembali, tercurah hasrat ini ingin hidup seribu tahun lagi.

    BalasHapus
  7. @all: terimakasih untuk kunjungan dan pesan2nya :)

    BalasHapus