Masih Tentang Isi Kepala

Masih, masih saja isi kepala ini mempengaruhi akal, menjalar ke rongga-rongga dan membaur dalam alur kehidupan. Tak jua terganti, meski seringkali terjaga, namun masih saja kebuntuan terlelap dalam kepala, aku merasa demikian.

Oh, betapa aku merasa begitu berat, memikul kebingungan dan apa saja yang menjadikan diri ini menjadi seorang pemikir. Oh, pemikir, mencoba menterjemahkan namun belum mampu menguraikannya, aku baru sampai batas seorang pemikir.

Isi kepala, isi kepala, isi kepala. Mungkin rahasia-rahasia masih belum mampu terbaca, menterjemahkan wujud cinta, dan meninggikan derajat dengan berbagai rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar