Aroma Rindu

Masih terbayang
Segenggam ridu terpulang petang
Lusa,
Tergambar
Lusuh; seikat kembang tak lagi melenggang
Kemarin telah bercerita perihal kemesraan
Sepucuk harapan tersurat dalam mimpi tak tersirat
Kemana air akan mengalir
Kesitu cinta ‘kan bermuara

Slawi, 03 Agustus 2008

11 komentar:

  1. memory lama nih,,
    masih kalah saya kalau soal puisi mas :)

    BalasHapus
  2. Kalau tau dibuatkan puisi spt ini, pasti si dianya kelepek2 ya mas. Sempet dikirimkan sm yg termaksud nggak mas ?(mau tauuu aja ya hehehe)

    BalasHapus
  3. sebuah aroma rindu yang indah ^^
    mengenang kadang terasa tak cukup untuk memuaskan rindu >.<

    BalasHapus
  4. wah, lm g ke sini . . .

    semangat untuk berpuisi ^^

    BalasHapus
  5. Rindu sudah terobati tatkala Mudik..

    BalasHapus
  6. aroma rindu yang senantiasa mewangi...tak pernah lekang oleh waktu...:)

    BalasHapus
  7. Semburat lembayung di ujung senja
    Terdiam dalam hening
    Menunggu...
    Dalam hela napas tertahan,...
    Sampai detik yang tak berkesudahan..

    BalasHapus
  8. @windflowers: ya, senantiasa memenuhi sudut hati mbak :)

    @pakde sulas: rindu itu apa yang tidak dimengerti tentang rahasia hati... :)

    @Tentang alat kesehatan: dalam menunggu hadirlah rindu.. :)

    Terimakasih

    BalasHapus
  9. Aroma rindu terbawa angin, hingga terasa sampai ke kalbu..

    BalasHapus
  10. 'Ne: semoga aromanya membawa kebahagiaan mbak.. :)
    terimakasih

    BalasHapus